Minggu, 11 Desember 2016

Tugas softskill



Tugas Softskill Sistem Informasi Psikologi
Model Sistem Informasi Psikologi Berbasis Komputer
(Sistem Penyeleksian Pegawai)

Nama Anggota Kelompok :
Hilda Azkya Mawardya         (14513121)
Lily Melinda                           (14513987)
Marchsya Rahayu Kartikasari (15513261)
Nelda Triana                           (16513374)
Qory Yuliana                          (17513064)
Widya Djaati                           (19513267)

Sistem Penyeleksian Pegawai
CAT (Computer Assisted Test)
A.    LATAR BELAKANG
Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa kita semakin di manjakan oleh berbagai teknologi, mulai dari gadget sampai transportasi berbasis online. Manusia juga semakin pintar untuk menciptakan teknologi-teknologi yang mulai mempermudah setiap aktivitas manusia dijaman yang semakin berkembang. Banyak keuntungan yang kita peroleh walaupun tetap ada sisi negatif dibalik kemajuan teknologi informasi. seperti contoh yang akan kami bahas disini adalah tentang penyeleksian pegawai yang sudah berbasis komputer. Calon pegawai tidak perlu datang ke kantor atau membawa kertas berupa hard copy, calon pegawai cukup mengikuti tes online yang disediakan dalam waktu tertentu.
               Alat tes yang akan kami bahas disini adalah CAT (Compute Assisted Test) yang belakangan ini dipakai untuk penerimaan calon pegawai negeri sipil. Calon pegawai dipermudah untuk mengikuti serangkaian tes yang disediakan yang berbasis komputer. Semua tes sudah mencakup kriteria penerimaan pegawai.

B.     RUMUSAN MASALAH
-         Apa yang dimaksud dengan CAT (Computer Assisted Test)?
-         Bagaimana Langkah-Langkah CAT (Computer Assisted Test)?
-         Apa manfaat CAT (Computer Assisted Test)?
C.     TUJUAN
-    Untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem informasi psikologi
-    Untuk memahami alat tes berbasis komputer
-    Untuk memahami bagaimana pelaksanaannya CAT (Computer Assisted Test)

D.    PEMBAHASAN
1.      Sejarah CAT (Computer Assisted Test)
Manajemen SDM akan terus berkembang seiring dengan perkembangan paradigma yang dianut. Adapun puncak dari keseluruhan perubahan ini adalah tuntutan akan “reformasi sistem manajemen SDM” yang didasarkan pada prinsip good governance.Tuntutan tersebut berdasarkan pada visi strategis, akuntabilitas, transparansi, responsibilitas, kompetensi, desentralistis dan demokratisasi, berorientasi pada hasil, partisipatif, dan sebagainya. Tuntutan ini akan terwujud apabila dilakukan penataan kembali sistem manajemen kepegawaian, termasuk di dalamnya adalah tuntutan perubahan “sistem rekrutmen CPNS”, yang lebih mengakomodasikan dan memberi ruang bagi penerapan prinsip-prinsip tersebut.
Dengan adanya perbaikan sistem rekrutmen CPNS diharapkan akan mendorong terciptanya ASN yang profesional dalam memberikan pelayanan masyarakat, perekat, dan pemersatu bangsa. Oleh karena itulah sebagai upaya tindak lanjut dalam pengembangkan sistem rekrutmen pegawai ASN berbasis merit system harus dilaksanakan sesuai tuntutan persyaratan jabatan. BKN sebagai lembaga yang punya peran dan tanggungjawab dalam melaksanakan kebijakan dan manajemen ASN terus melakukan upaya perbaikan sistem rekrutmen ASN dengan menerapkan sistem CAT.
Sistem rekrutmen ASN dengan menerapkan metode CAT ini akan lebih menjamin obyektivitas untuk mendapatkan CPNS dan PPPK yang lebih qualified, competen, dan mempunyai daya saing global. Untuk mempercepat program reformasi birokrasi secara nasional, pemerintah telah mencanangkan beberapa langkah startegis sesuai dengan core business di masing-masing Lembaga pemerintahan, tidak terkecuali BKN. Dalam kaitan ini BKN telah menetapkan perhatian khusus dalam kebijakan manajemen ASN, khususnya untuk meningkatan profesionalisme yang dimulai dari proses rekrutmen yang berkualitas. Guna mewujudkan hal tersebut, maka pada tahun 2009 BKN telah meluncurkan CAT yang merupakan sebuah media seleksi dengan pendekatan computerise. Penerapan sistem CAT ini merupakan salah satu target dari sembilan percepatan reformasi birokrasi di bidang SDM aparatur yang digagas oleh BKN.
2.      Pengertian CAT (Computer Assisted Test)
Menurut BKN (Badan Kepegawaian Negara), yang dimaksud dengan pengertian CAT (Computer Assisted Test ) adalah suatu metode seleksi dengan alat bantu komputer yang digunakan untuk mendapatkan standar minimal kompetensi dasar bagi pelamar CPNS. Standar kompetensi dasar CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) diperlukan untuk mewujudkan profesionalisme PNS (Pegawai Negeri Sipil), dan CAT dipercaya bisa menjamin standar kompetensi dasar CPNS dalam TKD (Tes Kompetensi Dasar).
Computer Assisted Test (CAT) adalah metode ujian dengan menggunakan aplikasi komputer dimana dalam aplikasi tersebut tersedia soalsoal ujian Tes Kompetensi Dasar (TKD) yang terdiri dari Tes Pengetahuan Umum (knowledge), Tes Bakat Skolastik (skill), Tes Skala Kematangan (attitude)
3.      Manfaat dan Kegunaan CAT (Computer Assisted Test)
-         Peserta tes dapat mendaftarkan diri melalui internet.
-         Peserta tes dapat dinilai langsung sesuai dengan hasil yang diperoleh.
-         Keseluruhan materi soal tes komputerisasi dasar (tes pengetahuan umum,. Tes bakat skolastik dan tes skala kematangan) dan tes kompetensi kepegawaian (tes pengetahuan umum, tes substansi kepegawaian, dan tes skala kematangan) dapat diakses melalui komputer.
-         Penilaian dilakukan secara obyektif.
-         Peserta ujian dapat segera mengetahui capaian nilai (skor) yang diperoleh setelah ujian selesai.
4.      Langkah – Langkah atau Tata Cara CAT (Computer Assisted Test)
- Untuk masuk kehalaman log in silahkan klik pada icon google crome
- Akan tampil halaman log in
-  Pada halaman login peserta harus mengisikan NIK (nomor identitas kependudukan) dan nomor ujian
- Kemudian klik tombol log in
- Tampil halaman data peserta
- Periksa data peserta terutama NIK, No. Ujian, dan Nama Peserta
- Untuk data yang lain apabila terdapat kesalahan, abaikan dulu dan dapat di update kemudian
- Bila data sudah sesuai, silahkan klik tombol mulai ujian. Sedangkan bila data tidak sesuai silahkan klok tombol batal ujian kemudian login lagi dengan memasukan NIK, No. Ujian yang benar
- Setelah klik tombol mulai ujian, maka akan tampil halaman soal
-  Soal berbentuk multiple choice yang terdiri dari A, B, C, D, E
- Untuk menjawab soal, arahkan kursor pada posisi pilihan jawaban kemudian klik jawaban peserta
- Jika peserta sudah yakin dengan jawaban peserta, maka klik tombol simpan dan lanjutkan. Tapi jika peserta masih ragu dengan jawaban peserta, maka klik tombol lewatkan soal ini dan akan tampil soal berikutnya.
- Apabila soal sudah habis, maka soal akan kembali ke nomor 1
- Pada bagian atas layar terdapat informasi tentang batas waktu, sisa waktu, jumlah soal, soal dijawab dan belum dijawab.
- Kemudian di bawah soal terdapat kotak-kotak yang melambangkan nomor soal. Jika kotak berwarna merah artinya soal belum dijawab. Jika kotak berwarna hijau artinya soal sudah dijawab.
- Setiap tampilan terdapat 20 kotak soal, apabila ingin melihat kotak berikutnya maka klik tombol anak panak ke kanan, dan apabila ingin melihat kotak sebelumnya klik tombol anak panak ke kiri
- Jika peserta merasa ragu terhadap jawaban yang telah dipilih, maka peserta dapat mengubahnya.
- Misal peserta ingin mengubah jawaban nomor satu, klik kotak nomor 1 maka soal nomor satu akan muncul, ubah jawaban dengan mengklik jawaban yang menurut peserta benar kemudian klik tombol simpan dan lanjutkan, maka jawaban yang baru telah tersimpan
- Apabila peserta sudah selesai menjawab semua soal dan merasa yakin sedangkan waktu masih tersisa, silahkan klik tombol selesai ujian
- Tampil warning “apakah anda ingin mengakhiri ujian?”. Jika dijawab tidak maka akan kembali ke halaman soal dan jika peserta menjawab ya, maka peserta dinyatakan selesai mengikuti ujian.
- Tampil halaman kuisioner, isikan sesuai dengan pilihan dan saran peserta lalu klik tombol simpan
- Tampil nilai ujian
-  Aplikasi akan menutup otomatis setelah waktu ujian sudah habis dan langsung menampilkan halaman kuisioner dan kemudian halaman score

- Selesai

5.      Perbandingan tes CAT manual dan berbasis komputer
Dinamika dan perkembangan lingkungan strategis yang dipengaruhi oleh arus globalisasi berdampak pada aspek kepegawaian. Maka dari itu diperlukan pengembangan sistem secara efektif dan efisien yang mampu mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik. Upaya yang dilakukan adalah membangun dan mengembangkan sistem rektutmen dan seleksi pegawai berbasis komputer yaitu Computer Assisted Test (CAT). Sistem rekrutmen model CAT ini menggunakan pendekatan komputerisasi yang sistem calon pegawai akan menjalankan tes seleksi dengan menggunakan komputer secara langsung dan hasil penilaian bisa dilihat saat itu juga. Metode ini digunakan untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya praktek-praktek KKN dalam seleksi calon pegawai. Metode CAT membutuhkan fasilitas komputer dan jaringan internet yang memadai. Tetapi untuk masyarakat yang berada di daerah terpencil mereka akan mengalami kendala dalam jaringan internet. Tes kepegawaian secara online sangat diperlukan pada saat ini dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat membuat segala sesuatu menjadi mudah, cepat, dan praktis. Tetapi perlu diperhatikan juga untuk daerah-daerah terpencil yang belum memiliki jaringan internet yang bagus. Sedangkan tes kepegawaian secara manual dengan tes tertulis menggunakan LJK terlihat tidak efektif dan efisien pada saat ini tetapi masih dibutuhkan untuk daerah yang sarana dan prasarananya terbatas.

E.     PENUTUP
Kelemahan dan Kelebihan CAT (Computer Assisted Test)
Keuntungannya antara lain nilai hasil score ujian yang langsung saat itu juga dihasilkan, lebih akurat dan minim human error Tetapi ada juga kelemahannya, antara lain tidak dapat dilasanakan bersamaan sekaligus karena keterbatasan fasilitas yang ada. Dibutuhkan dana besar untuk investasi sarana prasarana dan infrastruktur handal, seperti pasokan listrik stabil tidak mati2, genset persediaan, perangkat komputer, aplikasi handal. Akibatnya, pelaksanaan ujian memakan waktu berhari-hari.

SUMBER:
http://www.bkn.go.id/produk/cat-bkn diakses pada tanggal 01 desember 2016
Wulandari, F.(2014). Implementasi metode computer assisted test (cat) dalam rekrutmen calon pegawai negeri sipil di kantor regional ii badan kepegawaian negara surabaya. Universitas Negeri Surabaya: Surabaya

Kamis, 03 November 2016

Sistem informasi psikologi



Sistem Informasi Psikologi

Untuk membangun sistem informasi psikologi, perlu menyiapkan beberapa elemen dan karakter sistem informasi psikologi

1.      Elomen Sistem
Sistem informasi psikologi memiliki beberapa elemen yang dibutuhkan yaitu:
a.    Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan, entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda
b.    Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik, Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
c.    Input (Masukan), suatu sistem yang masuk dan selanjutnya menjadi bahan yang di  proses. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah sedangkan yang tidak mentah seperti informasi.
d.  Proses, merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
e.  Output (Keluaran), keluaran sistem atau hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan (Hutahaean, 2014)

2.      Karakteristik sistem
Menurut Fatta (2007) untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan lainnya:
a.   Memiliki komponen (component). Kegiatan atau proses dalam suatu        sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen bisa berupa subsistem dari sebuah sistem.
b.   Memiliki Batasan (boundary). Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem
c.   Lingkungan (environment). Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem.
d.  Penghubung (interface). Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi
e.    Masukan (input). Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
f.    Keluaran (outpu). Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, dan tampilan) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem
g.   Pengolahan sistem (process). Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran
h.  Sasaran atau tujuan. Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.

3.      Model sistem informasi psikologi
       Secara umum, bisa disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mendapatkan informasi – informasi yang berhubungan dengan psikologis. Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi secara virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), dan beragam fobia.


Sumber    :
Fatta, H. A (2007).  Analisis dan perancangan sistem informasi. Jakarta: Andi Offset
Hutahaean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish
Oktaviani,S.(2012).Sistem informasi psikologi. https://sintawonnie.wordpress.com/2012/10/16/sistem-informasi-psikologi/ diakses 22 oktober 2016